MALAMKU

Sembilan belas tahun perjalananku

Selangkah demi selangkah aku mengikutinya

Mencari cahaya hidupku

Menunggu matahari hingga mau tersenyum

Agar malamku bahagia dan tenang

Dan diwaktu sore aku bisa makan dengan santai

Sebelum sampai matahariku senja

Ingin kutinggalkan sesuatu yang indah

Hingga jika malamku t’lah tiba

Aku pergi dengan hening dan damai

Tinggalkan nama baik dalam kenangan

Untuk selamanya

Ibu

Ibu,……..
Sunyi sendiri menentang malam
Semilir angin menambah kesunyian
Betapa sendu hati
Begitu kelam terasa lama
Merenggut kasihku untukmu ibu

Andai aku bisa
Akan kuperintah waktu berlari
Aku akan segera pulang
Melihat ibu tersenyum
Untuk usir kesunyianmu

Tapi aku tiada berguna
Hanya bisa menghitung hari
Hanya berharap,
Hanya berkhayal,
Bisa segera bahagiakan ibu

Jawabanku Masih Sama

Sahabat.........!!!
Malu dan gelisah
Membungkus hidup ini
Kala pertanyaanmu menamparku
Jawabanku masih seperti yang dulu
Sampai detik ini belum kutemukan jawaban yang baru


Sahabat............!!!
Langkahku masih terhenti disini
Belum bisa melanjutkan perjalanan
Tidak ada cahaya
Tidak ada penunjuk jalan
Hingga kebingunganku kian membara
Membelenggu cita-citaku

Sahabat.......!!!
Sampai kapankah ini
Dimana harus aku cari jawaban yang baru
Hingga pertanyaan itu,tidak ganas memburu

Dan diri ini bisa tersenyum mantap menatap
dengan cita-cita yang berkibar



Coretan ini mengisahkan tentang pertanyaan orang tentang pekerjaan "Udah kerja belum,Kerja dimana?"
 --------------------------------------------------------------------------------------------------------

Carilah seribu macam alasan untuk memaafkan orang lain

Tidak Bisa Mewarnai

Kala fajar menjelang
Mencerai kelam dari malam
Sinar mentari menjelma
Membuka lembaran baru hidupku

Kala mentari tumbuh dewasa
Hidupku masih seperti bayi
Mentari berlalu,membawa siangku
Menutup lembaran hidupku
Satu kesempatan pergi lagi
Memupuskan harapanku,hari ini
Aku tak bisa mewarnainya

Setiap hari lembaranku menantang
Setiap hari imajinasi baru datang
tapi tak bisa aku warnai
Lembaranku hanya habis dimakan waktu
Tanpa warna
Sampai kapankah ini...?




------------------------------------------------------------------------------------------------------
Belajarlah untuk berkata tidak

Kisah Puisiku

Malam ini, Kutulis lagi suara hatiku
Kupaparkan resahku
Kualirkan gelisahku
Kupuisikan cintaku

Ini adalah nuraniku
Ini adalah kejujuranku
Ini ketakutanku

Dengan iringan napasku
Kubuang perasaan dalam tulisanku
Kutuangkan isi hatiku
Kunyatakan gejolak jiwa yang redam

Semua ini lukisan jiwaku yang ragu
Semua ini hasrat dalam ketakutanku
Ini nyanyian, Ini puisi, Ini sajak..?
Entalah
Yang pasti ini suara nuraniku




-------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Jangan tunggu hari esok, untuk sesuatu yang bisa dikerjakan hari ini "

Sebab Aku Menulis

Aku menulis, Karena aku gelisah
Aku gelisah, krena ku kecewa
Aku kecewa, karen ku tak berdaya
Aku tak berdaya, karena itulah aku hanya bisa menulis

Seandainya......
Ada yang bisa tutupi kelemahanku
Aku paasti,tidak akan menulis
Seandainya......
Tdak ada yang kecewakan hatiku
Aku pasti tidak akan gelisah
Seandainya.....
Ada yng bisa usir gelisahku
Aku tidak akan menulis


Tetapi kenapa....
Hanya dengan tulisan,aku bisa mengusirnya
Tuhan, carikan jalan yang lebih baik untukku
Hingga diri ini tidak hanya sekedar menulis

Kisah Anak Singkong

Assalammualaikum
Aku datang dari kampung
Yang sering bawa karung
Mencoba untuk melambung
Menjauhi lumbung
Mencari untung

Cita-cita bangun gedung
Akankah tersandung
Karena masalah lambung
Terpaksa pulang kampung
Kerjaan ngambil kangkung
Lalu terjerungkung
Akhirnya buntung
Kemudian mati busung